Rakyat Indonesia Berjuang Melawan Fasisme Jepang
Pertama kali yang dilakukan Jepang pada awal kekuasaannya adalah melarang adannya segala macam organisasi. Jepang kemudian membentuk organisasi Tiga A (Jepang Pemimpin Asia, Jepang Cahaya Asia, Jepang Pelindung Asia) yang dipimpin oleh A. Samsudin seorang Nasionalis Modern dari PArindra yang sangat bersimpati dengan Jepang.
Selain itu Jepang juga membentuk organisasi semi-militer Seinendan dan Keibodan, kemudian Jepang juga membentuk PETA (Pembela Tanah Air) yang dibangun sebagai alat penjinak bagi kaum Fasis, sehingga daidanco (komandan batalyon) direkrut dari kalangan feudal yang telah teruji kesetiaannya.
Penderitaan rakyat begitu besar akibat penjajahan Jepang, bahkan disebutkan bahwa penderitaan rakyat jauh lebih berat di banding era kekuasaan kolonialis Belanda. Rakyat di tindas dan di mobilisasi untuk kepentingan perang kaum fasis Jepang, jutaan rakyat dipaksa untuk menjadi romusha, tanah-tanah pertanian dipaksa untuk ditanami jarak sebagai bahan bakar pesawat. sehingga tidak heran penghidupan rakyat menurun drastis, produksi makanan menurun, kematian akibat kelaparan setiap hari terjadi. Penderitaan ini tidak hanya dialami oleh petani, bahkan klas menengah dan sebagian klas atas pun mengalami hal yang sama. Dendam yang begitu besar terhadap kekuasaan Jepang membuat semua klas dalam masyarakat ikut ambil bagian dalam Revolusi Agustus 1945.
Pertama kali yang dilakukan Jepang pada awal kekuasaannya adalah melarang adannya segala macam organisasi. Jepang kemudian membentuk organisasi Tiga A (Jepang Pemimpin Asia, Jepang Cahaya Asia, Jepang Pelindung Asia) yang dipimpin oleh A. Samsudin seorang Nasionalis Modern dari PArindra yang sangat bersimpati dengan Jepang.
Selain itu Jepang juga membentuk organisasi semi-militer Seinendan dan Keibodan, kemudian Jepang juga membentuk PETA (Pembela Tanah Air) yang dibangun sebagai alat penjinak bagi kaum Fasis, sehingga daidanco (komandan batalyon) direkrut dari kalangan feudal yang telah teruji kesetiaannya.
Penderitaan rakyat begitu besar akibat penjajahan Jepang, bahkan disebutkan bahwa penderitaan rakyat jauh lebih berat di banding era kekuasaan kolonialis Belanda. Rakyat di tindas dan di mobilisasi untuk kepentingan perang kaum fasis Jepang, jutaan rakyat dipaksa untuk menjadi romusha, tanah-tanah pertanian dipaksa untuk ditanami jarak sebagai bahan bakar pesawat. sehingga tidak heran penghidupan rakyat menurun drastis, produksi makanan menurun, kematian akibat kelaparan setiap hari terjadi. Penderitaan ini tidak hanya dialami oleh petani, bahkan klas menengah dan sebagian klas atas pun mengalami hal yang sama. Dendam yang begitu besar terhadap kekuasaan Jepang membuat semua klas dalam masyarakat ikut ambil bagian dalam Revolusi Agustus 1945.